Apa Saja Susunan dalam Menulis Surat yang Benar

Posted on

Kalbariana.web.id – Menulis surat merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari surat pribadi hingga surat resmi. Namun, tidak hanya tata bahasa yang benar yang perlu diperhatikan, tetapi juga susunan yang sesuai agar surat terlihat lebih profesional.

Susunan dalam Menulis Surat

Susunan dalam Menulis Surat

Ada beberapa susunan dalam menulis surat yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Bagian Pembuka
  • Bagian pembuka surat berisi alamat pengirim, tanggal penulisan, dan alamat penerima. Pastikan untuk menuliskan alamat penerima secara lengkap dan jelas.

  • Bagian Isi
  • Bagian isi surat merupakan inti dari surat yang ditulis. Pastikan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan singkat agar mudah dipahami oleh penerima surat. Selain itu, pastikan juga untuk menggunakan tata bahasa yang benar dan sopan.

  • Bagian Penutup
  • Bagian penutup surat berisi kalimat penutup dan tanda tangan pengirim. Kalimat penutup biasanya berupa ucapan terima kasih atau harapan-harapan yang baik. Pastikan untuk menuliskan tanda tangan dengan jelas dan tepat di bawah kalimat penutup.

Dengan mengikuti susunan dalam menulis surat yang benar, diharapkan surat yang ditulis terlihat lebih profesional dan mudah dipahami oleh penerima surat.

Apa Saja Susunan dalam Menulis Surat dengan Bahasa Indonesia?

Apa Saja Susunan dalam Menulis Surat dengan Bahasa Indonesia?

Menulis surat merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis yang masih sering dilakukan di era digital seperti sekarang. Surat dapat dikirimkan untuk berbagai keperluan, baik itu formal maupun informal. Namun, dalam menulis surat, perlu diperhatikan susunan yang benar agar tujuan dari surat tersebut dapat tercapai dengan baik. Berikut ini adalah beberapa susunan yang harus diperhatikan dalam menulis surat dengan bahasa Indonesia.

1. Kop Surat

Kop surat berisi informasi mengenai identitas pengirim surat, seperti nama perusahaan atau institusi, alamat, nomor telepon, dan email. Susunan kop surat yang benar adalah sebagai berikut:

Nama Perusahaan atau Institusi : Nama Perusahaan atau Institusi Anda
Alamat : Alamat Anda
Nomor Telepon : Nomor Telepon Anda
Email : Alamat Email Anda

2. Tanggal

Tanggal pada surat bertujuan untuk menunjukkan kapan surat tersebut dibuat atau dikirimkan. Format penulisan tanggal pada surat adalah sebagai berikut:

[Nama Kota], [Tanggal] [Bulan] [Tahun]

Contoh:

Jakarta, 12 Januari 2022

3. Alamat Penerima

Alamat penerima harus dituliskan dengan jelas dan lengkap, termasuk dengan nama penerima, jabatan, perusahaan atau institusi, alamat, dan kode pos. Susunan alamat penerima yang benar adalah sebagai berikut:

[Nama Penerima]

[Jabatan Penerima]

[Nama Perusahaan atau Institusi Penerima]

[Alamat Penerima]

[Kode Pos]

4. Salam Pembuka

Salam pembuka pada surat berguna untuk memberi kesan sopan dan menghormati penerima surat. Salam pembuka pada surat formal biasanya menggunakan kata-kata seperti:

1. Kepada Yth.

2. Bapak/Ibu/Saudara/i

3. Dengan hormat,

5. Isi Surat

Isi surat merupakan inti dari surat yang ditulis. Isi surat perlu disusun dengan jelas, padat, dan mudah dipahami oleh penerima surat. Hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang dan rumit. Sebisa mungkin gunakan bahasa yang sopan dan santun dalam menulis.

6. Penutup

Penutup pada surat berfungsi untuk memberikan kesan sopan dan mengucapkan terima kasih kepada penerima surat. Contoh penutup pada surat formal adalah sebagai berikut:

1. Hormat saya,

2. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

3. Sekian surat ini saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

7. Tanda Tangan

Tanda tangan pada surat perlu ditulis oleh pengirim surat sebagai tanda bahwa surat tersebut benar-benar ditulis oleh dirinya. Tanda tangan biasanya diikuti dengan nama lengkap pengirim surat dan jabatannya.

Demikianlah beberapa susunan yang harus diperhatikan dalam menulis surat dengan bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat!

Susunan dalam Menulis Surat yang Tepat

  • Pembukaan

    • Salutasi atau sapaan (Contoh: Kepada Yth. Bapak/Ibu)
    • Pernyataan tujuan surat
    • Pertimbangan atau alasan menulis surat
    • Ucapan terima kasih atau penghargaan (jika diperlukan)
    • Salutasi atau sapaan (Contoh: Kepada Yth. Bapak/Ibu)
    • Pernyataan tujuan surat
    • Pertimbangan atau alasan menulis surat
    • Ucapan terima kasih atau penghargaan (jika diperlukan)
  • Isi Surat

    • Penjelasan topik utama
    • Uraian dan alasan mendukung topik utama
    • Contoh atau bukti yang relevan
    • Penjelasan langkah atau tindakan yang diharapkan (jika diperlukan)
    • Penjelasan topik utama
    • Uraian dan alasan mendukung topik utama
    • Contoh atau bukti yang relevan
    • Penjelasan langkah atau tindakan yang diharapkan (jika diperlukan)
  • Penutup

    • Ringkasan pokok-pokok isi surat
    • Tindakan atau langkah yang akan diambil (jika diperlukan)
    • Ucapan terima kasih atau penghargaan (jika diperlukan)
    • Salutasi penutup (Contoh: Hormat saya, Atas nama, dsb.)
    • Ringkasan pokok-pokok isi surat
    • Tindakan atau langkah yang akan diambil (jika diperlukan)
    • Ucapan terima kasih atau penghargaan (jika diperlukan)
    • Salutasi penutup (Contoh: Hormat saya, Atas nama, dsb.)
  • Tanda Tangan dan Identitas Pengirim

    • Tempat dan tanggal
    • Nama pengirim
    • Jabatan atau profesi pengirim (jika diperlukan)
    • Tanda tangan pengirim
    • Tempat dan tanggal
    • Nama pengirim
    • Jabatan atau profesi pengirim (jika diperlukan)
    • Tanda tangan pengirim

    Judul Pembahasan: Susunan dalam Menulis Surat Resmi

    Judul Pembahasan: Susunan dalam Menulis Surat Resmi

    1. Bagaimana cara memulai sebuah surat resmi?

    Surat resmi harus dimulai dengan tempat dan tanggal penulisan, diikuti dengan alamat penerima surat dan salam pembuka yang sesuai.

    2. Apa yang harus diperhatikan dalam menulis salam pembuka?

    Salam pembuka dalam surat resmi harus sesuai dengan tingkat keformalan surat. Contohnya, “Kepada Yth.” atau “Bapak/Ibu” untuk surat resmi yang ditujukan kepada lembaga atau perusahaan, dan “Saudara/i” untuk surat resmi yang ditujukan kepada teman atau kerabat.

    3. Bagaimana cara menyusun isi surat resmi?

    Isi surat resmi harus disusun dengan jelas dan terstruktur. Mulailah dengan kalimat pembuka yang menjelaskan tujuan surat, dilanjutkan dengan penjelasan yang relevan dan bukti-bukti yang mendukung.

    4. Apa yang harus ditulis sebagai penutup surat resmi?

    Penutup surat resmi dapat berupa harapan atau permintaan tertentu, diikuti dengan salam penutup yang sesuai. Contohnya, “Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, [nama dan jabatan penulis surat]”.

    5. Apa saja yang harus diperhatikan dalam penulisan tanda tangan dan nama penulis surat?

    Tanda tangan harus ditulis dengan jelas dan nama penulis surat harus mencantumkan jabatan atau instansi terkait.

    Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat resmi. Semoga bermanfaat!

    Salam hormat,

    [Nama Anda]

    Cara Membuat Surat Resmi Yang Baik dan Benar di Microsoft Word | Video

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *