Pengolahan Limbah Cair Puskesmas Tanpa IPAL: Cara Menghadapinya

Posted on

Kalbariana.web.id – Sebagai seorang dokter di Puskesmas dengan pengalaman 10 tahun, saya menyadari betapa pentingnya pengolahan limbah cair di Puskesmas. Limbah cair yang tidak diolah dengan baik dapat berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Namun, sayangnya tidak semua Puskesmas memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Oleh karena itu, perlu ditemukan cara menghadapinya.

Bagaimana cara mengolah limbah cair Puskesmas tanpa IPAL? Inilah yang akan kita bahas dalam artikel ini. Dalam pembahasan selanjutnya, akan dijelaskan beberapa topik yang berkaitan dengan pengolahan limbah cair di Puskesmas yang tidak memiliki IPAL.

1. Pemanfaatan Tanaman Air untuk Mengolah Limbah Cair

1. Pemanfaatan Tanaman Air untuk Mengolah Limbah Cair

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan tanaman air sebagai sistem pengolahan limbah cair. Cara ini sangat mudah dilakukan, bahkan oleh masyarakat yang tidak memiliki pengetahuan tentang pengolahan limbah. Tanaman air ini sangat cocok untuk mengolah limbah cair dari Puskesmas, karena memiliki kemampuan untuk menyerap nutrisi dan zat kimia yang berlebihan dalam limbah cair. Selain itu, tanaman air juga mampu menghasilkan oksigen yang bersih, sehingga bisa membantu menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

2. Menerapkan System Limbah Cair Tertutup Berbasis Biologi

System Limbah Cair Tertutup Berbasis Biologi (SLCTB) adalah metode pengolahan limbah cair yang ramah lingkungan. Di Puskesmas, metode ini dapat diterapkan dengan menyaring limbah cair melalui proses yang menggunakan bakteri dan tanaman yang cocok untuk mengolah limbah cair. Selain itu, penggunaan bioreactor pada SLCTB juga dapat meningkatkan keberhasilan dalam mengolah limbah cair.

3. Peningkatan Kesadaran Diri Karyawan tentang Pengolahan Limbah Cair

Selain menerapkan metode pengolahan limbah cair yang tepat, peningkatan kesadaran diri karyawan tentang pentingnya pengolahan limbah cair juga dinilai penting. Melalui pelatihan dan sosialisasi tentang tata cara dan teknik pengolahan limbah cair, diharapkan karyawan bisa lebih memahami dan mempraktekkan cara-cara yang ramah lingkungan. Kesadaran karyawan dalam membuang limbah cair juga diharapkan meningkat, sehingga dapat meminimalkan dampak buruk dari limbah cair yang tidak diolah dengan baik.

4. Kerjasama dengan Instansi Terkait

Kerjasama dengan instansi terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup, juga dapat menjadi solusi untuk menghadapi permasalahan pengolahan limbah cair di Puskesmas yang tidak memiliki IPAL. Instansi terkait dapat memberikan bantuan dan pengawasan terhadap program pengolahan limbah cair yang dilakukan di Puskesmas. Dengan begitu, kualitas pengolahan limbah cair Puskesmas dapat lebih terjamin dan lingkungan sekitar akan terus terjaga.

Dari empat topik di atas, dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah cair Puskesmas yang tidak memiliki IPAL memang bisa diatasi dengan berbagai cara yang ramah lingkungan dan praktis. Namun, upaya ini membutuhkan kerjasama dan partisipasi dari berbagai pihak terkait untuk mencapai hasil yang optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *