Kenapa RON 88 Dihapus? Temukan Jawabannya di Sini!

Posted on

Kalbariana.web.id – Pertamina baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menghapus bahan bakar RON 88 dari daftar produksi mereka. Keputusan ini tentu saja mengejutkan banyak konsumen yang biasa menggunakan bahan bakar jenis ini. Namun, apa alasan di balik keputusan ini?

Kenapa RON 88 dihapus: Alasan dan Dampaknya pada Konsumen dan Industri

 Kenapa RON 88 dihapus: Alasan dan Dampaknya pada Konsumen dan Industri

Sejak awal Januari 2021, pemerintah Indonesia mengumumkan kebijakan penghapusan bahan bakar bensin dengan oktan rendah atau RON 88. Kebijakan ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama para pengguna kendaraan bermotor. Namun, sebelum membahas lebih jauh tentang pro dan kontra, mari kita pahami terlebih dahulu alasan mengapa RON 88 dihapus.

Alasan Penghapusan RON 88

Salah satu alasan utama penghapusan RON 88 adalah untuk mencapai target bauran energi nasional (BEN) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. BEN adalah kombinasi dari berbagai jenis bahan bakar yang dipergunakan sebagai sumber energi, termasuk bahan bakar fosil dan non-fosil. Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, pemerintah berupaya untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar non-fosil, seperti bahan bakar nabati dan listrik.

Selain itu, RON 88 juga dianggap tidak ramah lingkungan karena memiliki kandungan zat aditif yang tinggi dan dapat mencemari udara. Kandungan aditif yang tinggi pada bahan bakar ini juga berdampak pada kinerja mesin kendaraan, terutama pada mesin yang lebih modern dan canggih.

Selain alasan-alasan tersebut, penghapusan RON 88 juga dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas bahan bakar yang tersedia di pasaran. Dalam hal ini, pemerintah ingin memastikan bahwa konsumen mendapatkan bahan bakar yang berkualitas dan sesuai dengan standar internasional.

Dampak Penghapusan RON 88 pada Konsumen dan Industri

Penghapusan RON 88 berdampak pada beberapa aspek, baik bagi konsumen maupun industri. Berikut adalah beberapa dampak dari penghapusan RON 88:

Dampak pada Konsumen

Salah satu dampak utama penghapusan RON 88 adalah kenaikan harga bahan bakar. Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi, seperti RON 92 atau RON 95, yang harganya lebih mahal dibandingkan dengan RON 88. Oleh karena itu, konsumen harus siap untuk membayar lebih mahal untuk mengisi bahan bakar kendaraannya.

Selain itu, konsumen juga harus mempersiapkan kendaraannya untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi. Hal ini dapat meliputi perubahan pada sistem injeksi dan penggantian busi.

Dampak pada Industri

Dampak penghapusan RON 88 pada industri adalah penurunan penjualan bahan bakar jenis ini. Namun, di sisi lain, industri juga mendapatkan keuntungan karena dapat meningkatkan penjualan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi, seperti RON 92 atau RON 95.

Selain itu, penghapusan RON 88 juga memacu industri untuk lebih inovatif dalam mengembangkan teknologi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.

Kesimpulan

Penghapusan RON 88 merupakan kebijakan pemerintah dalam upaya mencapai target bauran energi nasional dan meningkatkan kualitas bahan bakar yang tersedia di pasaran. Meskipun penghapusan ini menuai pro dan kontra, namun kita harus memahami bahwa kebijakan ini diambil demi kebaikan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sebagai konsumen, kita harus siap untuk menyesuaikan kendaraan kita untuk menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan berkualitas.

5 Alasan Mengapa RON 88 Dihapus dari Pasar

  • 1. Kandungan oktan yang rendah

  • 2. Kurang efisien dalam mesin

  • 3. Tidak ramah lingkungan

  • 4. Permintaan pasar yang rendah

  • 5. Penyesuaian dengan standar internasional

  • Kenapa RON 88 dihapus?

    Kenapa RON 88 dihapus?

    Apa itu RON 88?

    RON 88 adalah salah satu jenis bahan bakar minyak (BBM) yang mengandung oktan sebanyak 88. RON 88 sering digunakan pada kendaraan bermotor di Indonesia.

    Mengapa RON 88 dihapus?

    Pemerintah Indonesia telah mengambil keputusan untuk menghapus RON 88 sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas bahan bakar dan mengurangi polusi di Indonesia. Hal ini sejalan dengan standar Euro 4 yang mengharuskan penggunaan BBM dengan oktan minimal 90 untuk kendaraan baru yang diproduksi setelah tahun 2016.

    Bagaimana pengaruh penghapusan RON 88?

    Penghapusan RON 88 berpotensi meningkatkan kualitas udara di Indonesia dengan mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor. Selain itu, penggunaan BBM dengan oktan yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan.

    Apa pengganti RON 88?

    Pengganti RON 88 adalah jenis BBM dengan oktan minimal 90 seperti Pertalite dan Pertamax.

    Dengan penghapusan RON 88, diharapkan Indonesia dapat memperbaiki kualitas udara yang semakin memburuk dan meningkatkan performa kendaraan serta efisiensi bahan bakar. Mari kita dukung upaya pemerintah dalam menjaga lingkungan dan kesehatan kita.

    Panel Penutup 14-04-2018: Pelaporan di Bawah Rezim Otoritarian | Video

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *