Guru SD tidak bisa menjadi dosen tetap di perguruan tinggi. Hal ini disebabkan oleh kebijakan yang ditetapkan oleh Kemendikbud. Meskipun begitu, guru tetap yang tidak bisa menjadi dosen tetap di perguruan tinggi masih bisa mengajar di perguruan tinggi sebagai dosen honor.
Meskipun demikian, guru tetap yang tidak bisa menjadi dosen tetap di perguruan tinggi masih bisa mengajar di perguruan tinggi sebagai dosen honor. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kebijakan yang ditetapkan oleh Kemendikbud hanya berlaku untuk dosen tetap, bukan untuk dosen honor. Oleh karena itu, guru tetap masih bisa mengajar di perguruan tinggi sebagai dosen honor.
Selain itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh guru tetap yang ingin menjadi dosen honor di perguruan tinggi. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah memiliki ijazah S1 atau S2 dari perguruan tinggi yang relevan dengan bidang yang akan diajarkan. Selain itu, guru tetap juga harus memiliki pengalaman mengajar minimal 5 tahun di sekolah dasar.
Untuk menjadi dosen honor di perguruan tinggi, guru tetap juga harus mengikuti seleksi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Seleksi ini biasanya meliputi tes tertulis, wawancara, dan presentasi. Setelah lulus seleksi, guru tetap akan diberikan kontrak kerja untuk mengajar di perguruan tinggi sebagai dosen honor.
Guru tetap yang telah menjadi dosen honor di perguruan tinggi juga harus mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Peraturan ini meliputi jam kerja, kehadiran, dan juga penilaian mahasiswa. Selain itu, guru tetap juga harus mematuhi kebijakan yang ditetapkan oleh Kemendikbud.
Kesimpulannya, guru SD tidak bisa menjadi dosen tetap di perguruan tinggi. Namun, guru tetap masih bisa mengajar di perguruan tinggi sebagai dosen honor jika memenuhi syarat dan melalui seleksi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Dengan demikian, guru tetap masih bisa berpartisipasi dalam dunia pendidikan tinggi meskipun tidak bisa menjadi dosen tetap. 6 Apr 2022.