Berapa hari sekali berhubungan yang baik?
Ketika bicara tentang berapa hari sekali berhubungan yang baik, tidak ada pola baku yang dapat diikuti. Boyke Dian Nugraha, seorang ahli kesehatan reproduksi dan seksolog, menganjurkan agar suami-istri berintim-intim secara teratur 1-4 kali seminggu. Pertimbangannya, frekuensi tersebut sesuai dengan ritme tubuh atau kondisi fisiologis pria maupun wanita.
Ketika berhubungan intim, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang membuat kita merasa lebih bahagia dan meningkatkan kualitas tidur. Selain itu, berhubungan intim juga dapat meningkatkan rasa saling percaya dan mengurangi stres.
Kendati demikian, Boyke mengingatkan bahwa frekuensi berhubungan intim yang terlalu sering juga dapat menyebabkan masalah kesehatan. Menurut Boyke, produksi sperma oleh buah zakar boleh dibilang sudah memenuhi kuota penampungan dalam kurun waktu tiga hari. Hal ini berarti bahwa jika suami dan istri berhubungan lebih dari empat kali seminggu, sperma yang dihasilkan tidak akan sebanyak jika mereka berhubungan sekali dalam tiga hari.
Ketika berbicara tentang berapa hari sekali berhubungan yang baik, Boyke menyarankan agar pasangan menyesuaikan frekuensinya dengan kebutuhan masing-masing. Pasangan yang lebih tua mungkin tidak memiliki keinginan yang sama seperti pasangan yang lebih muda. Pasangan yang lebih tua mungkin lebih memilih untuk berhubungan sekali seminggu, sementara pasangan yang lebih muda mungkin memilih untuk berhubungan lebih sering.
Jadi, berapa hari sekali berhubungan yang baik? Meskipun tidak ada pola baku yang dapat diikuti, Boyke menganjurkan agar suami-istri berintim-intim secara teratur 1-4 kali seminggu. Pertimbangannya, frekuensi tersebut sesuai dengan ritme tubuh atau kondisi fisiologis pria maupun wanita. Namun, pasangan juga harus menyesuaikan frekuensi berhubungan intim dengan kebutuhan masing-masing. Dengan demikian, pasangan dapat menikmati hubungan intim yang sehat dan bahagia.