Tahun ini, banyak sekolah yang berusaha untuk mengoptimalkan dana yang tersedia untuk kepentingan sekolah. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). RKAS adalah dokumen yang menjelaskan tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan sekolah, serta berapa dana yang akan digunakan untuk setiap kegiatan.
Setelah penyusunan RKAS sesuai Juknis, RKAS harus disahkan oleh Kepala Dinas. Ini penting untuk memastikan bahwa RKAS yang disusun sesuai dengan standar yang ditetapkan. Setelah disahkan, sekolah langsung dapat memanfaatkan dana tersebut yang sudah masuk ke rekening sekolah masing-masing.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menyusun RKAS. Pertama, pastikan bahwa tujuan dan kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan dan visi sekolah. Kedua, pastikan bahwa dana yang disediakan cukup untuk melaksanakan kegiatan yang direncanakan. Ketiga, pastikan bahwa RKAS disusun sesuai dengan Juknis yang telah ditetapkan.
Selain itu, pastikan bahwa RKAS yang disusun dapat diaudit dengan mudah. Ini penting untuk memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan secara efisien dan tepat sasaran. Jika ada kegiatan yang tidak sesuai dengan tujuan dan visi sekolah, maka RKAS harus segera diperbaiki.
Ketika RKAS telah disusun dan disahkan oleh Kepala Dinas, sekolah langsung dapat memanfaatkan dana tersebut yang sudah masuk ke rekening sekolah masing-masing. Ini penting untuk memastikan bahwa dana yang tersedia dapat digunakan secara efektif dan tepat sasaran.
Jadi, Siapa yang mengesahkan RKAS? Jawabannya adalah Kepala Dinas. Setelah RKAS disusun sesuai Juknis, Kepala Dinas harus mengesahkan RKAS tersebut sebelum sekolah dapat memanfaatkan dana tersebut yang sudah masuk ke rekening sekolah masing-masing.
Dengan demikian, penting untuk memastikan bahwa RKAS yang disusun sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat diaudit dengan mudah. Ini penting untuk memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan secara efisien dan tepat sasaran.