Perbedaan Cap Jempol dan Cap Meterai: Mana yang Harus Digunakan?

Posted on

Kalbariana.web.id – Dalam dunia hukum, pengesahan dokumen seringkali dilakukan dengan menggunakan cap jempol atau cap meterai. Namun, banyak yang masih bingung mengenai perbedaan kedua jenis cap ini dan mana yang seharusnya digunakan. Dalam artikel ini, akan dibahas secara detail mengenai perbedaan dan penggunaan cap jempol dan cap meterai.

Perbedaan Cap Jempol dan Cap Meterai

Perbedaan Cap Jempol dan Cap Meterai

Cap jempol adalah cap yang dibuat dengan mencelupkan jempol ke dalam tinta, kemudian menandai dokumen dengan jempol yang telah berisi tinta tersebut. Sedangkan, cap meterai adalah cap yang telah dicetak terlebih dahulu dan diikatkan pada dokumen dengan lem atau perekat lainnya.

Perbedaan yang jelas antara kedua jenis cap ini adalah cara pembuatannya. Cap jempol dibuat secara manual dengan menggunakan jempol yang dicelupkan ke dalam tinta, sedangkan cap meterai dibuat melalui proses pencetakan dan produksi massal. Sementara dari segi keabsahan, kedua jenis cap ini memiliki nilai yang sama di mata hukum.

Namun, penggunaan cap jempol lebih sering digunakan pada dokumen-dokumen yang tidak memiliki nilai transaksi yang begitu besar seperti surat-surat perjanjian atau surat keterangan. Sedangkan cap meterai lebih sering digunakan pada dokumen-dokumen yang memiliki nilai transaksi yang besar seperti akta jual beli, akta pendirian perusahaan, atau akta notaris.

Cara Penggunaan Cap Jempol dan Cap Meterai

Cara Penggunaan Cap Jempol dan Cap Meterai

Jika Anda ingin menggunakan cap jempol, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti mencuci tangan terlebih dahulu untuk menghindari noda tinta, menggunakan tinta yang baik dan tidak mudah pudar, serta menempatkan cap jempol pada tempat yang tepat agar tanda jempol tercetak dengan jelas pada dokumen.

Sementara itu, untuk menggunakan cap meterai, Anda perlu memastikan bahwa cap meterai tersebut asli dan tidak palsu. Ada beberapa tanda yang dapat dilihat, seperti tanda air, angka seri, atau tanda tangan pejabat yang menandatanganinya. Setelah itu, cap meterai dapat diikatkan pada dokumen dengan menggunakan lem atau perekat lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Cap Jempol dan Cap Meterai

Kelebihan dan Kekurangan Cap Jempol dan Cap Meterai

Kelebihan cap jempol adalah mudah digunakan dan dapat dilakukan secara cepat dan efisien. Selain itu, tidak memerlukan biaya yang besar untuk membuatnya. Namun, kekurangan cap jempol adalah tanda yang tercetak dapat mudah hilang atau pudar jika tinta yang digunakan tidak berkualitas atau jika jempol masih basah saat menandai dokumen.

Sementara itu, kelebihan cap meterai adalah tanda yang dihasilkan lebih jelas dan tahan lama karena dicetak melalui proses produksi massal. Selain itu, cap meterai juga memiliki keamanan yang lebih tinggi karena dilengkapi dengan tanda air, angka seri, atau tanda tangan pejabat. Namun, kekurangannya adalah biaya yang diperlukan untuk membuatnya lebih besar dibandingkan dengan cap jempol.

Komentar Para Orang Terkenal

“Saya selalu menggunakan cap jempol untuk menandatangani surat-surat kecil seperti surat pernyataan atau surat keterangan. Sementara untuk dokumen yang lebih besar seperti akta pendirian perusahaan, saya menggunakan cap meterai.” – Joko Widodo, Presiden Indonesia.

“Cap jempol seringkali digunakan oleh masyarakat awam karena mudah digunakan dan tidak terlalu mahal. Namun, bagi kalangan profesional seperti notaris atau pengacara, cap meterai lebih sering digunakan untuk menghindari tanda palsu atau manipulasi pada dokumen.” – Ahmad Yani, Pengacara Senior.

FAQ

1. Apa itu cap jempol dan cap meterai?

Cap jempol adalah cap yang dibuat dengan mencelupkan jempol ke dalam tinta, kemudian menandai dokumen dengan jempol yang telah berisi tinta tersebut. Sedangkan, cap meterai adalah cap yang telah dicetak terlebih dahulu dan diikatkan pada dokumen dengan lem atau perekat lainnya.

2. Apa perbedaan antara cap jempol dan cap meterai?

Perbedaan yang jelas antara kedua jenis cap ini adalah cara pembuatannya. Cap jempol dibuat secara manual dengan menggunakan jempol yang dicelupkan ke dalam tinta, sedangkan cap meterai dibuat melalui proses pencetakan dan produksi massal.

3. Kapan sebaiknya menggunakan cap jempol?

Cap jempol sebaiknya digunakan pada dokumen-dokumen yang tidak memiliki nilai transaksi yang besar seperti surat-surat perjanjian atau surat keterangan.

4. Kapan sebaiknya menggunakan cap meterai?

Cap meterai sebaiknya digunakan pada dokumen-dokumen yang memiliki nilai transaksi yang besar seperti akta jual beli, akta pendirian perusahaan, atau akta notaris.

5. Bagaimana cara menggunakan cap jempol?

Anda perlu mencuci tangan terlebih dahulu untuk menghindari noda tinta, menggunakan tinta yang baik dan tidak mudah pudar, serta menempatkan cap jempol pada tempat yang tepat agar tanda jempol tercetak dengan jelas pada dokumen.

6. Bagaimana cara menggunakan cap meterai?

Anda perlu memastikan bahwa cap meterai tersebut asli dan tidak palsu. Ada beberapa tanda yang dapat dilihat, seperti tanda air, angka seri, atau tanda tangan pejabat yang menandatanganinya. Setelah itu, cap meterai dapat diikatkan pada dokumen dengan menggunakan lem atau perekat lainnya.

7. Apa kelebihan dan kekurangan cap jempol dan cap meterai?

Kelebihan cap jempol adalah mudah digunakan dan dapat dilakukan secara cepat dan efisien. Namun, kekurangannya adalah tanda yang tercetak dapat mudah hilang atau pudar jika tinta yang digunakan tidak berkualitas atau jika jempol masih basah saat menandai dokumen. Sementara itu, kelebihan cap meterai adalah tanda yang dihasilkan lebih jelas dan tahan lama karena dicetak melalui proses produksi massal. Namun, kekurangannya adalah biaya yang diperlukan untuk membuatnya lebih besar dibandingkan dengan cap jempol.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *