1. Faktor Ketersediaan Obat TB di Puskesmas
Kalbariana.web.id – Sebagai salah satu pusat kesehatan masyarakat, ketersediaan obat TB di puskesmas sangat mempengaruhi jumlah pemberian obat tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain keterbatasan stok obat TB di gudang puskesmas, minimnya penyaluran obat TB dari pemerintah, atau penempatan puskesmas di daerah yang sulit dijangkau oleh kendaraan.
Upaya untuk meningkatkan ketersediaan obat TB di puskesmas bisa dilakukan dengan penambahan stok obat, peningkatan koordinasi dengan pemerintah, atau bahkan penempatan puskesmas di daerah strategis.
Solusi lain adalah dengan pelatihan dan pengadaan obat stock opname dan penempatan obat secara tepat pada ruangan khusus.
2. Faktor Keterbatasan SDM
Kekurangan tenaga medis di puskesmas juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian obat TB. Terkadang satu puskesmas hanya memiliki beberapa petugas kesehatan yang harus melayani ratusan pasien setiap minggunya. Hal ini tentu membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup untuk bisa memberikan obat TB secara maksimal kepada pasien.
Penyelesaiannya, bisa dilakukan dengan melakukan pendataan jumlah tenaga medis yang dibutuhkan, peningkatan kualitas kompetensi tenaga medis dan juga mensosialisasikan layanan kesehatan ke masyarakat yang belum mengakses layanan kesehatan keliling terutama di daerah terpencil.
Tingkat kecukupan tenaga medis air jauh lebih baik serta distribusi anggaran sekian juga seimbang karena pihak pengguna layanan mudah dalam memperoleh kesehatan dengan pelayanan berkesinambungan.
3. Faktor Keterbatasan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terbatas di puskesmas juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian obat TB. Hal ini bisa terjadi karena minimnya fasilitas kesehatan yang memadai di sekitar puskesmas atau kurangnya anggaran untuk memperbaiki fasilitas yang rusak.
Upaya untuk mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana di puskesmas bisa dilakukan dengan melakukan perbaikan fisik gedung puskesmas, menambah fasilitas kesehatan yang memadai, atau peningkatan penggunaan teknologi kesehatan yang lebih efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kesehatan serta fasilitas obat-obat generik harus terdurasi dalam rentang waktu tertentu setiap tahun.
4. Faktor Keterbatasan Pengetahuan Masyarakat tentang TB
Tidak banyak masyarakat yang mengetahui tentang TB, dan seringkali menganggap bahwa penyakit ini adalah penyakit yang biasa saja. Hal ini berdampak pada minimnya pasien yang datang ke puskesmas untuk memeriksakan diri dan mendapatkan obat TB.
Solusinya, dilakukan dengan meningkatkan sosialisasi kesehatan ke masyarakat tentang bahaya TB dan pentingnya memeriksakan diri jika mengalami gejala yang mencurigakan. Selain itu, dilakukan kampanye kesehatan dengan cara menyebar brosur tentang penyakit tuberkulosis dan mengadakan pertemuan dengan masyarakat.
Tingkat literasi kesehatan masyarakat, terutama masyarakat di daerah terpencil harus terus ditingkatkan dengan cara menyebarluaskan informasi yang tepat seputar kesehatan melalui berbagai media.