Membuat soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh para guru. Soal-soal HOTS merupakan soal yang dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Soal-soal HOTS memiliki karakteristik yang berbeda dengan soal-soal konvensional. Oleh karena itu, para guru harus mengetahui cara menyusun soal-soal HOTS yang tepat. Berikut dipaparkan langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS.
Pertama, para guru harus menganalisis KD (Kompetensi Dasar) yang diajarkan. Analisis KD ini bertujuan untuk mengetahui materi apa saja yang harus dibuat soal-soal HOTS. Analisis KD ini juga dapat membantu para guru untuk menentukan jenis soal HOTS yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Kedua, para guru harus menyusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi soal ini berisi materi yang akan dibuat soal-soal HOTS. Kisi-kisi soal ini juga berisi jenis soal HOTS yang akan dibuat. Dengan kisi-kisi soal ini, para guru dapat menentukan jenis soal HOTS yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Ketiga, para guru harus memilih stimulus yang menarik dan kontekstual. Stimulus ini bertujuan untuk membuat soal-soal HOTS lebih menarik dan relevan dengan materi yang diajarkan. Dengan stimulus yang menarik dan kontekstual, para siswa dapat lebih mudah memahami soal-soal HOTS yang dibuat.
Keempat, para guru harus menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal. Butir pertanyaan ini harus sesuai dengan materi yang diajarkan dan jenis soal HOTS yang telah ditentukan. Butir pertanyaan ini juga harus memiliki tingkat kesulitan yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Kelima, para guru harus membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban. Pedoman penskoran atau kunci jawaban ini bertujuan untuk memudahkan para guru dalam menilai jawaban siswa. Dengan pedoman penskoran atau kunci jawaban ini, para guru dapat menilai jawaban siswa dengan lebih cepat dan akurat.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, para guru dapat dengan mudah menyusun soal-soal HOTS yang tepat. Dengan soal-soal HOTS yang tepat, para siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi mereka.