Ketahui Berapa Lama Berkas Rekam Medis Disimpan di Puskesmas untuk Kebutuhan Anda

Posted on

Kalbariana.web.id – Sebagai dokter dengan pengalaman 10 tahun di Puskesmas, saya ingin membagikan informasi penting tentang penyimpanan rekam medis. Mengetahui berapa lama berkas rekam medis disimpan di puskesmas sangat penting bagi kepentingan pasien.

Melalui artikel ini, saya akan membahas berapa lama berkas rekam medis disimpan di puskesmas untuk kepentingan pasien. Berikut rinciannya:

1. Berapa lama rekam medis disimpan di Puskesmas?

1. Berapa lama rekam medis disimpan di Puskesmas?

Tahukah kamu berapa lama berkas rekam medis disimpan di puskesmas? Ternyata, penyimpanan rekam medis wajib dilakukan oleh setiap fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas. Menurut peraturan yang berlaku, rekam medis harus disimpan selama minimal 5 tahun sejak pasien terakhir kali datang ke puskesmas. Alasan untuk penyimpanan rekam medis yang cukup lama adalah untuk memastikan adanya catatan medis yang lengkap dan detail sehingga memudahkan dokter dalam memberikan perawatan pada pasien.

Perlu kamu ketahui bahwa rekam medis hanya boleh dihapus jika sudah memenuhi persyaratan tertentu. Misalnya, pasien sudah meninggal dunia atau telah dipindahkan ke fasilitas kesehatan lain yang lebih membutuhkan rekam medis tersebut.

Jadi, sebagai pasien, kamu tetap bisa memperoleh informasi tentang penyakit yang pernah kamu alami dan riwayat kesehatanmu dari berkas rekam medis tersebut selama 5 tahun terakhir setelah pasien terakhir kali datang ke puskesmas.

2. Perlukah kamu meminta salinan rekam medis dari puskesmas?

Ternyata, sangat direkomendasikan untuk meminta salinan dari berkas rekam medis untuk keperluan pribadi atau mungkin saja prestasi kerja/pendidikan. Hal ini juga penting dilakukan jika pasien sedang menjalani perawatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain. Memiliki berkas rekam medis akan memudahkan dokter dan rumah sakit dalam memberikan perawatan medis yang sesuai dengan kondisi pasien. Pasalnya, rekam medis berisi informasi lengkap tentang kondisi kesehatan pasien, riwayat alergi, serta obat-obatan yang telah dikonsumsi sebelumnya.

Selain itu, kamu juga bisa meminta salinan rekam medis bagi yang hendak melamar pekerjaan di bidang kesehatan atau mungkin melanjutkan studi di bidang kesehatan untuk melengkapi persyaratan.

Jadi, meminta salinan berkas rekam medis dari puskesmas sangatlah penting untuk mempermudah jalan perawatanmu di masa depan.

3. Pengungkapan rekam medis harus mematuhi etika medis

Bagi dokter dan petugas medis, pengungkapan informasi dari rekam medis harus dilakukan dengan mematuhi etika medis yang berlaku. Hal ini sangat penting karena berbicara mengenai informasi kesehatan seseorang memerlukan kerahasiaan dan perlindungan privasi.

Semua informasi yang diperoleh dari rekam medis harus dijaga kerahasiaannya dan hanya boleh diungkapkan jika ada pertimbangan yang memang sifatnya penting dan mendesak, misalnya dalam situasi yang mengancam jiwa pasien. Itulah mengapa, sebelum memberikan izin, dokter harus memastikan bahwa permintaan untuk mendapatkan rekam medis memang benar-benar berasal dari pasien atau pihak yang berkepentingan seperti keluarga terdekat pasien. Pengecualian hanya bisa diberikan oleh hakim atau instansi hukum yang berwenang.

Dalam hal pengungkapan rekam medis, dokter atau petugas medis pun harus membuat surat keterangan tertulis yang menjelaskan alasan pengungkapan tersebut beserta data yang diungkapkan. Ini bertujuan untuk memudahkan proses tindak lanjut selanjutnya dan juga meminimalisir terjadinya penyalahgunaan informasi.

4. Rekam medis elektronik

Dalam era digital yang semakin berkembang, penyimpanan rekam medis juga semakin modern. Saat ini, banyak fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas, sudah menggunakan rekam medis elektronik (RME) yang lebih praktis dan efisien.

Dengan menggunakan RME, petugas medis tidak perlu repot-repot mencari berkas rekam medis fisik, semua data pasien sudah tersimpan dalam database. Selain itu, RME juga meminimalisir risiko kesalahan atau kehilangan data karena semua data pasien tersimpan secara terpadu dan sistematis.

Namun, hal ini tetap memerlukan pengamanan dan perlindungan data pasien yang kuat karena setiap saat data pasien dapat diakses oleh seseorang yang mempunyai akses terhadap data tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *