Kenapa Uji Validitas Harus 30 Responden?
Uji validitas merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji keabsahan atau validitas dari suatu instrumen penelitian. Menurut (Sugiono:2009) pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan 30 responden dikarenakan agar hasil pengujian mendekati kurva normal. Dengan kata lain, jumlah responden yang diperlukan untuk menguji validitas instrumen penelitian harus mencapai 30 orang.
Ada beberapa alasan mengapa uji validitas harus menggunakan 30 responden. Pertama, karena 30 responden dapat menyediakan data yang cukup untuk menguji validitas instrumen penelitian. Dengan jumlah responden yang cukup, maka data yang diperoleh dari responden dapat menghasilkan hasil yang lebih akurat.
Kedua, dengan jumlah responden yang cukup, maka data yang diperoleh dari responden dapat digunakan untuk menghitung nilai validitas. Nilai validitas adalah nilai yang menunjukkan seberapa valid instrumen penelitian. Nilai validitas yang tinggi menunjukkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan valid dan dapat dipercaya.
Ketiga, jumlah responden yang cukup juga dapat membantu mengurangi kesalahan dalam menguji validitas instrumen penelitian. Dengan jumlah responden yang cukup, maka data yang diperoleh dari responden dapat dipercaya dan dianggap valid.
Keempat, jumlah responden yang cukup juga dapat membantu mengurangi bias dalam menguji validitas instrumen penelitian. Dengan jumlah responden yang cukup, maka data yang diperoleh dari responden dapat dianggap valid dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Jadi, jelas bahwa jumlah responden yang diperlukan untuk menguji validitas instrumen penelitian harus mencapai 30 orang. Dengan jumlah responden yang cukup, maka data yang diperoleh dari responden dapat dipercaya dan dianggap valid. Dengan demikian, uji validitas instrumen penelitian dapat dilakukan dengan lebih akurat dan dapat dipercaya.