Analisis butir soal secara klasik adalah proses yang digunakan untuk meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan. Proses ini melibatkan penelaahan butir soal melalui informasi yang diperoleh dari jawaban peserta tes. Proses ini menggunakan teori tes klasik yang telah dikembangkan sejak tahun 1950-an.
Analisis butir soal secara klasik dapat digunakan untuk mengevaluasi butir soal dalam berbagai konteks, seperti tes diagnostik, tes kompetensi, tes kemampuan, tes akademik, dan tes lainnya. Proses ini dapat membantu dalam mengidentifikasi butir soal yang kurang efektif, mengukur konsistensi butir soal, dan meningkatkan kualitas butir soal.
Analisis butir soal secara klasik menggunakan berbagai teknik untuk mengevaluasi butir soal. Beberapa teknik yang sering digunakan adalah analisis korelasi, analisis item-total, analisis diferensial, dan analisis diferensial item. Analisis korelasi digunakan untuk mengukur konsistensi butir soal dengan menghitung korelasi antara butir soal dengan skor total tes. Analisis item-total digunakan untuk mengukur konsistensi butir soal dengan menghitung korelasi antara butir soal dengan skor total tes. Analisis diferensial digunakan untuk mengukur konsistensi butir soal dengan menghitung perbedaan skor antara kelompok yang berbeda. Analisis diferensial item digunakan untuk mengukur konsistensi butir soal dengan menghitung perbedaan skor antara kelompok yang berbeda.
Analisis butir soal secara klasik juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas butir soal. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas butir soal adalah dengan meningkatkan kesesuaian butir soal dengan tujuan tes, meningkatkan ketepatan dalam mengukur kemampuan yang diukur, meningkatkan validitas butir soal, dan meningkatkan kesulitan butir soal.
Analisis butir soal secara klasik adalah teknik yang berguna untuk meningkatkan mutu butir soal. Proses ini menggunakan berbagai teknik untuk mengevaluasi butir soal dan meningkatkan kualitas butir soal. Teknik ini dapat membantu dalam mengidentifikasi butir soal yang kurang efektif, mengukur konsistensi butir soal, dan meningkatkan kualitas butir soal. Dengan menggunakan teknik ini, tes dapat menjadi lebih akurat dan dapat memberikan hasil yang lebih baik.