contoh landasan teori makalah paper

Contoh Landasan Teori Makalah Paper Proposal Karya Ilmiah [Cara Pembuatan Lengkap]

Posted on

Contoh Landasan Teori merupakan elemen penting dalam pembuatan makalah, paper, proposal, maupun karya ilmiah lainnya. Bagian ini berfungsi sebagai dasar teoritis yang mendukung dan memberikan landasan penelitian. Namun, seringkali banyak orang yang mengalami kesulitan dalam menyusun Landasan Teori secara lengkap dan terstruktur. Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk memberikan panduan lengkap tentang cara pembuatan Landasan Teori dalam berbagai jenis karya ilmiah. Dengan mengikuti langkah-langkah dan contoh yang disajikan, pembaca diharapkan dapat mengembangkan Landasan Teori yang kokoh dan relevan sesuai dengan topik penelitian yang diangkat.

Dalam upaya memahami esensi sebuah karya ilmiah, terutama makalah paper proposal, landasan teori menjadi inti yang tidak tergantikan. Landasan teori adalah pijakan utama bagi penulis untuk mengembangkan argumen dan menyusun tulisannya dengan baik.

Dengan adanya landasan teori, peneliti dapat menunjukkan keunggulan literatur yang sudah ada serta merancang pendekatan baru dalam menganalisis suatu fenomena. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap mengenai contoh landasan teori dalam makalah paper proposal karya ilmiah.

Melalui beberapa contoh yang relevan, pembaca akan diajak memahami pentingnya landasan teori dalam konteks akademis dan bagaimana menerapkannya secara efektif untuk mencapai tujuan penelitian.

Dalam proses penyusunan makalah paper proposal, landasan teori bukanlah sekadar sekumpulan teori acak yang dihimpun, tetapi haruslah dipilih secara cermat dan relevan dengan fokus penelitian.

Landasan teori menjadi fondasi kuat yang akan menopang seluruh struktur makalah, memberikan arah yang jelas, dan mengarahkan pembaca untuk memahami gagasan peneliti dengan lebih baik.

Artikel ini akan mengulas beragam contoh landasan teori yang telah terbukti efektif dalam makalah paper proposal, membantu para penulis akademis dalam memahami cara merumuskan dan menyampaikan landasan teori secara komprehensif, serta memberikan gambaran tentang bagaimana sebuah karya ilmiah dapat berkembang dengan kuat berdasarkan dasar teoritis yang kuat pula.

1. Contoh Landasan Teori Laporan PKL

Sebagai referensi daftar pustaka, berikut ini adalah contoh landasan teori untuk laporan Pendidikan Kepribadian dan Konseling (PKL) mengenai “Penerapan Teknik Relaksasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis Mahasiswa Universitas X.”

Landasan Teori:

Kesejahteraan Psikologis: Kesejahteraan psikologis merujuk pada keadaan psikologis individu yang positif dan sehat secara mental. Kesejahteraan psikologis meliputi berbagai aspek seperti kebahagiaan, kepuasan hidup, self-esteem, dan kemampuan untuk mengatasi stres. Penelitian telah menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis yang tinggi berhubungan dengan peningkatan fungsi kognitif, produktivitas, serta kualitas hubungan sosial individu.
Teknik Relaksasi: Teknik relaksasi merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengurangi tingkat stres dan meningkatkan rasa tenang serta kesejahteraan psikologis. Beberapa teknik relaksasi yang umum digunakan termasuk relaksasi otot progresif, meditasi, pernapasan dalam, dan yoga. Penelitian telah mengindikasikan bahwa teknik relaksasi dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi, meningkatkan kualitas tidur, serta meningkatkan fokus dan konsentrasi.
Mahasiswa dan Tingkat Stres: Studi menunjukkan bahwa mahasiswa seringkali mengalami tingkat stres yang tinggi akibat tekanan akademik, tuntutan sosial, dan perubahan lingkungan. Tingkat stres yang tinggi dapat berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis mahasiswa, termasuk menurunkan motivasi belajar, kinerja akademik, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Penerapan Teknik Relaksasi pada Mahasiswa: Penerapan teknik relaksasi pada mahasiswa dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka. Dengan mengajarkan dan mendorong mahasiswa untuk menggunakan teknik relaksasi secara rutin, diharapkan mereka dapat mengatasi stres dengan lebih baik, meningkatkan daya tahan mental, dan meningkatkan kualitas hidup selama masa studi di perguruan tinggi.
Dengan landasan teori yang telah diuraikan di atas, diharapkan laporan PKL tentang penerapan teknik relaksasi dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis mahasiswa di Universitas X dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan solusi yang efektif bagi mahasiswa yang menghadapi tingkat stres yang tinggi dalam lingkungan akademik.

Harap diingat bahwa landasan teori ini hanya merupakan contoh dan Anda dapat menyesuaikannya dengan topik laporan PKL yang sesuai dengan penelitian yang Anda lakukan.

Referensi:

Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The Satisfaction with Life Scale. Journal of Personality Assessment, 49(1), 71–75.
Hofmann, S. G., Asnaani, A., Vonk, I. J., Sawyer, A. T., & Fang, A. (2012). The Efficacy of Cognitive Behavioral Therapy: A Review of Meta-analyses. Cognitive Therapy and Research, 36(5), 427–440.
Misra, R., McKean, M., West, S., & Russo, T. (2000). Academic Stress of College Students: Comparison of Student and Faculty Perceptions. College Student Journal, 34(2), 236–245.
Ponte, C. D., Filho, C. F. C., & Azevedo, T. M. (2014). Evaluation of the Effects of Respiratory Sinus Arrhythmia Biofeedback Training on Generalized Anxiety Disorder. International Journal of Psychophysiology, 93(1), 39–45.

2. Contoh Landasan Teori Jurnal

Berikut adalah contoh landasan teori untuk sebuah jurnal dengan judul “Pengaruh Penerapan Teknologi Internet of Things (IoT) dalam Meningkatkan Efisiensi Energi pada Bangunan Pintar.”

Landasan Teori:

Internet of Things (IoT): Internet of Things (IoT) merujuk pada jaringan perangkat fisik yang terhubung dan saling berkomunikasi melalui internet, yang memungkinkan pertukaran data dan informasi secara otomatis tanpa intervensi manusia. Teknologi IoT memungkinkan perangkat seperti sensor, aktuator, dan perangkat cerdas lainnya untuk mengumpulkan dan berbagi data secara real-time, serta mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan data yang diperoleh. Dalam konteks bangunan pintar, teknologi IoT dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan energi, memantau kondisi bangunan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Bangunan Pintar (Smart Building): Bangunan pintar atau smart building adalah konsep bangunan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk teknologi IoT, untuk mengelola dan mengontrol berbagai aspek dalam bangunan secara efisien.

Bangunan pintar mengintegrasikan sistem yang memantau dan mengatur pencahayaan, suhu, ventilasi, dan sistem lainnya untuk mengoptimalkan kenyamanan dan efisiensi energi. Dengan penerapan teknologi IoT, bangunan pintar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna dan lingkungan, sehingga mengurangi pemborosan energi dan dampak lingkungan negatif.

Efisiensi Energi: Efisiensi energi merujuk pada upaya untuk menggunakan sumber daya energi dengan cara yang lebih hemat dan efisien. Dalam konteks bangunan, efisiensi energi berarti mengurangi konsumsi energi tanpa mengurangi kualitas layanan atau kenyamanan bagi penghuni bangunan. Teknologi IoT dapat membantu mencapai efisiensi energi dengan mengoptimalkan penggunaan perangkat elektronik dan sistem otomatisasi yang terintegrasi untuk mengelola pencahayaan, pendinginan, pemanasan, dan sistem energi lainnya.

Pemanfaatan IoT dalam Bangunan Pintar: Penerapan teknologi IoT dalam bangunan pintar dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam hal efisiensi energi. Berbagai sensor yang terhubung dengan jaringan IoT dapat secara real-time mengumpulkan data mengenai penggunaan energi dan kondisi lingkungan. Data ini dapat dianalisis untuk mengidentifikasi pola konsumsi energi, mengidentifikasi potensi pemborosan, dan mengoptimalkan operasi sistem energi secara otomatis.

Selain itu, penggunaan sistem otomatisasi dan pengaturan pintar dalam bangunan pintar memungkinkan untuk mengontrol penggunaan energi berdasarkan kehadiran penghuni dan kondisi lingkungan secara tepat waktu, sehingga mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan.

Dengan dasar landasan teori di atas, diharapkan jurnal ini dapat menyajikan informasi dan hasil penelitian yang relevan mengenai pengaruh penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dalam meningkatkan efisiensi energi pada bangunan pintar.

3. Contoh Landasan Teori Karya Ilmiah

Berikut adalah contoh landasan teori untuk sebuah karya ilmiah dengan judul “Dampak Perubahan Iklim terhadap Keanekaragaman Hayati di Hutan Tropis.”

Landasan Teori:

Perubahan Iklim: Perubahan iklim merujuk pada perubahan jangka panjang dalam pola cuaca dan iklim global, termasuk peningkatan suhu rata-rata bumi (global warming) dan perubahan pola curah hujan. Perubahan iklim dipicu oleh aktivitas manusia, terutama pelepasan gas rumah kaca akibat pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan berbagai aktivitas industri.

Dampak dari perubahan iklim mencakup peningkatan suhu udara, naiknya permukaan air laut, dan intensifikasi bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai yang semakin sering dan ekstrem.

Keanekaragaman Hayati: Keanekaragaman hayati merujuk pada keragaman dan variasi kehidupan organisme di bumi, termasuk keanekaragaman genetik, spesies, dan ekosistem. Hutan tropis merupakan salah satu habitat dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.

Hutan tropis menyediakan lingkungan bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan, serta berbagai mikroorganisme dan organisme lain yang hidup dalam ekosistem yang saling terkait.

Dampak Perubahan Iklim pada Hutan Tropis: Perubahan iklim memiliki dampak signifikan pada ekosistem hutan tropis. Peningkatan suhu global dapat mengakibatkan pergeseran zona iklim dan pola curah hujan, yang berdampak pada pola pertumbuhan vegetasi dan perilaku migrasi hewan di dalam hutan.

Dalam jangka panjang, perubahan iklim dapat menyebabkan degradasi hutan, peningkatan risiko kebakaran hutan, dan perubahan komposisi spesies tumbuhan dan hewan. Hal ini dapat mengancam keberlanjutan hutan tropis sebagai sumber keanekaragaman hayati dan habitat bagi berbagai spesies.

Upaya Perlindungan Keanekaragaman Hayati di Hutan Tropis: Untuk melindungi keanekaragaman hayati di hutan tropis dari dampak perubahan iklim, diperlukan langkah-langkah konservasi yang berkelanjutan. Upaya-upaya tersebut meliputi pengelolaan hutan yang berbasis pada ilmu pengetahuan, pelestarian kawasan hutan yang terancam, restorasi ekosistem, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya keanekaragaman hayati dan perlindungannya.

Selain itu, kerja sama internasional dan kebijakan global yang kuat juga dibutuhkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi perubahan iklim secara keseluruhan.

Dengan dasar landasan teori di atas, diharapkan karya ilmiah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak perubahan iklim terhadap keanekaragaman hayati di hutan tropis dan mengidentifikasi langkah-langkah perlindungan yang diperlukan untuk menjaga kelestariannya

4. Contoh Landasan Teori Laporan Praktikum

Berikut adalah contoh landasan teori untuk laporan praktikum dengan judul “Pengaruh pH Terhadap Laju Reaksi Katalase dalam Pengurai Hidrogen Peroksida.”

Landasan Teori:

Katalase: Katalase adalah enzim yang berperan penting dalam menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Enzim ini ditemukan di berbagai jenis sel, termasuk sel-sel manusia dan hewan, serta banyak mikroorganisme. Fungsi katalase adalah untuk melindungi sel dari kerusakan akibat akumulasi hidrogen peroksida, yang merupakan produk sampingan metabolisme seluler dan dapat bersifat toksik jika dibiarkan menumpuk dalam sel [1].
Reaksi Katalase: Reaksi katalase terjadi dalam dua langkah. Pertama, hidrogen peroksida bereaksi dengan katalase membentuk senyawa antara yang disebut kompleks enzim-substrat. Selanjutnya, kompleks tersebut terurai menjadi air dan oksigen dengan bantuan molekul katalase yang lain. Reaksi ini dapat diwakili dengan persamaan kimia berikut: 2 H2O2 → 2 H2O + O2
Pengaruh pH terhadap Laju Reaksi: pH atau keasaman merupakan faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim, termasuk katalase. Setiap enzim memiliki pH optimum, yaitu pH tertentu di mana laju reaksi mencapai nilai maksimal. pH di bawah dan di atas pH optimum dapat mengurangi aktivitas enzim secara signifikan. Perubahan pH dapat mempengaruhi konformasi molekul enzim dan kemampuannya untuk berinteraksi dengan substrat, sehingga mempengaruhi laju reaksi enzimatik.
Signifikansi Laporan Praktikum: Laporan praktikum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh pH terhadap laju reaksi katalase dalam penguraian hidrogen peroksida. Dengan mengubah pH larutan, akan diamati bagaimana laju reaksi katalase berubah sesuai dengan perubahan tingkat keasaman. Hasil dari praktikum ini dapat memberikan pemahaman tentang kondisi optimal untuk aktivitas katalase dan memperlihatkan hubungan antara pH dan aktivitas enzim dalam proses penguraian hidrogen peroksida.
Dengan dasar landasan teori di atas, diharapkan laporan praktikum ini dapat memberikan informasi yang relevan tentang interaksi antara pH dan laju reaksi katalase dalam konteks praktikum “Pengaruh pH Terhadap Laju Reaksi Katalase dalam Pengurai Hidrogen Peroksida.” Selain itu, laporan ini juga dapat memberikan wawasan tentang pentingnya pengaturan kondisi lingkungan untuk optimalisasi reaksi enzimatik dalam berbagai bidang penelitian dan aplikasi industri.

Referensi:

Mishra, R., & Prasad, R. (2013). Catalase: A Versatile Antioxidant in Plants. International Journal of Plant Sciences, 8(1), 153-159.
Murungi, E., & Helgebrant, K. (2018). pH Dependence of Enzymatic Reactions: A Systematic Study of a Model Reaction of β-Glucuronidase. ChemistrySelect, 3(44), 12433-12440.

5. Contoh Landasan Teori Proposal Penelitian

Berikut adalah contoh landasan teori untuk proposal penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan Seks Komprehensif terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi.”

Landasan Teori:

Pendidikan Seks Komprehensif: Pendidikan seks komprehensif adalah pendekatan dalam memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi, hubungan antarpribadi, dan seksualitas secara holistik. Pendekatan ini mencakup aspek-aspek penting seperti anatomi dan fisiologi reproduksi, kontrasepsi, penularan penyakit menular seksual (PMS), hak-hak reproduksi, nilai-nilai dan etika dalam hubungan seksual, serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab terkait seksualitas.

Pendidikan seks komprehensif bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang akurat dan mendukung pembentukan sikap yang positif terkait kesehatan reproduksi kepada remaja.

Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi: Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi merujuk pada pemahaman remaja tentang anatomi reproduksi, siklus menstruasi, proses kehamilan, kontrasepsi, dan bahaya serta pencegahan penyakit menular seksual.

Pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi penting bagi remaja agar dapat membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab terkait kesehatan seksual mereka. Pendidikan seks komprehensif diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang topik-topik ini.
Sikap terhadap Kesehatan Reproduksi: Sikap terhadap kesehatan reproduksi merujuk pada pandangan, keyakinan, dan perasaan remaja tentang topik-topik yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Sikap yang positif terhadap kesehatan reproduksi dapat mendorong perilaku yang sehat dan bertanggung jawab dalam hubungan seksual. Pendidikan seks komprehensif diharapkan dapat mempengaruhi sikap remaja menjadi lebih terbuka, menghargai keragaman seksual, dan menghormati hak-hak reproduksi individu dan pasangan.
Pentingnya Pendidikan Seks Komprehensif bagi Remaja: Pendidikan seks komprehensif memiliki peran yang krusial dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja, termasuk peningkatan angka kehamilan pada usia muda, penularan penyakit menular seksual, dan ketidaksetaraan gender.

Dengan memberikan informasi yang akurat, terbuka, dan tidak diskriminatif tentang kesehatan reproduksi, pendidikan seks komprehensif dapat membantu remaja membuat keputusan yang berdasarkan pengetahuan dan mempromosikan kesehatan seksual yang positif dan bertanggung jawab.

Dengan dasar landasan teori di atas, diharapkan proposal penelitian ini dapat menyajikan justifikasi yang kuat dan relevan tentang pentingnya penelitian mengenai pengaruh pendidikan seks komprehensif terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan program pendidikan seks komprehensif yang lebih efektif dalam meningkatkan kesehatan reproduksi dan kesejahteraan remaja.

Referensi:

Santelli, J. S., et al. (2019). Comprehensive Sex Education and Late Adolescent Health. Pediatrics, 144(6), e20191213.
Stanger-Hall, K. F., & Hall, D. W. (2011). Abstinence-Only Education and Teen Pregnancy Rates: Why We Need Comprehensive Sex Education in the U.S. PLoS ONE, 6(10), e24658.
Yarber, W. L., et al. (2015). The Effects of Comprehensive Sex Education on the Sexual Behavior of Young Adults. AIDS Education and Prevention, 27(6), 550-567.
Moseson, H., et al. (2015). Sexual Health Education from the Perspectives of Ethnic and Linguistic Marginalized Young People. Culture, Health & Sexuality, 17(10), 1193-1208. 

6. Contoh Landasan Teori Proposal

BAB II LANDASAN TEORI

A. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Berkelanjutan

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan merupakan hal yang krusial untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Partisipasi berasal dari Bahasa Inggris “participation” yang berarti mengambil bagian atau keikutsertaan. Dalam konteks pembangunan, partisipasi masyarakat mencakup keikutsertaan, peran serta, dan sumbangan yang diberikan oleh masyarakat dalam berbagai tahapan proses pembangunan.

Menurut Wahyuddin (2018:13), partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan dan peran serta aktif masyarakat dalam berbagai aspek pembangunan. Hal ini mencakup tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemanfaatan hasil pembangunan. Dalam konteks ini, masyarakat memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap upaya memperbaiki kualitas hidup bersama.

Chabib Soleh (2019:23) menyatakan bahwa partisipasi masyarakat merupakan manifestasi dari kesadaran dan tanggung jawab terhadap perbaikan kualitas hidup bersama. Proses partisipasi ini meliputi pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi, serta keterlibatan masyarakat dalam mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, partisipasi masyarakat menjadi elemen penting untuk mencapai keberlanjutan. Masyarakat yang berpartisipasi aktif akan merasa memiliki tanggung jawab terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan ikut serta dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, partisipasi masyarakat dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

B. Pengambilan Keputusan dalam Pengelolaan Lingkungan Sekolah

Pengambilan keputusan merupakan proses penting dalam pengelolaan lingkungan sekolah. Keputusan yang diambil akan berpengaruh pada kondisi lingkungan sekolah dan berdampak pada proses pendidikan dan pembelajaran. Fahmi (2011:2) menjelaskan bahwa pengambilan keputusan melibatkan proses penelusuran masalah, identifikasi masalah, hingga pembentukan kesimpulan atau rekomendasi.

Dalam konteks pengelolaan lingkungan sekolah, pengambilan keputusan dapat melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga pendidik, siswa, orangtua, serta pihak-pihak terkait lainnya. Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi penggunaan sumber daya.

Keterlibatan semua pihak dalam pengambilan keputusan lingkungan sekolah dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran. Dengan melibatkan seluruh komponen sekolah, keputusan yang diambil akan lebih beragam, holistik, dan dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan dan aspirasi.

Penggunaan konsep sistem dalam pengelolaan lingkungan sekolah juga menjadi hal penting. Sistem dalam lingkungan sekolah mencakup jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005:1). Dengan melihat sekolah sebagai sistem, pengambilan keputusan dapat lebih terarah dan terukur dalam mencapai tujuan pembangunan lingkungan sekolah yang berkelanjutan.

Dalam proposal ini, partisipasi masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan lingkungan sekolah menjadi landasan teori yang relevan. Dengan memahami konsep-konsep tersebut, diharapkan proposal ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam mencapai tujuan pembangunan lingkungan sekolah yang berkelanjutan dan inklusif.

7. Contoh Landasan Teori Penelitian

Dalam penelitian ini, landasan teori yang digunakan mencakup dua hal, yaitu partisipasi masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan dan konsep lingkungan sekolah sebagai wahana kegiatan dan proses pendidikan. Selain itu, juga akan dikaji mengenai pengertian profesi dan ciri-ciri dari profesi sebagai konteks penelitian yang relevan.

  1. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Berkelanjutan

Partisipasi masyarakat merupakan hal penting dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Partisipasi berasal dari Bahasa Inggris “participation” yang artinya adalah mengambil bagian atau keikutsertaan. Dalam hal ini, partisipasi masyarakat merujuk pada keikutsertaan, peran serta, dan sumbangan yang diberikan oleh masyarakat dalam berbagai aspek pembangunan.

Menurut Pasaribu (Wahyuddin, 2018:13), partisipasi masyarakat mencakup keikutsertaan, perhatian, dan sumbangan yang diberikan oleh kelompok masyarakat yang terlibat. Partisipasi ini melibatkan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di lingkungannya, pemilihan dan pengambilan keputusan mengenai alternatif solusi untuk menangani masalah, serta keterlibatan dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Chabib Soleh juga menyatakan bahwa partisipasi masyarakat adalah manifestasi dari kesadaran, kepedulian, dan tanggung jawab terhadap upaya memperbaiki kualitas hidup bersama (Asritama, 2019:23). Partisipasi ini mencakup proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga pemanfaatan hasil pembangunan.

Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pembangunan berkelanjutan, diharapkan hasil pembangunan lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Partisipasi masyarakat juga dapat memperkuat proses pembangunan secara holistik dan inklusif, sehingga tujuan pembangunan berkelanjutan dapat tercapai dengan lebih efektif.

  1. Konsep Lingkungan Sekolah sebagai Wahana Pendidikan

Lingkungan sekolah memiliki peran penting dalam proses pendidikan. Lingkungan sekolah mencakup segala sesuatu yang ada di dalamnya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, dan senantiasa berkembang (Zakiyah Darajat, 2008:63). Di sekolah, terdapat kegiatan pendidikan, pembelajaran, dan latihan yang berfungsi sebagai wahana dalam melaksanakan proses pendidikan.

Sekolah dirancang dengan tujuan untuk memfasilitasi pendidikan dan memenuhi kebutuhan serta aspirasi generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengertian sekolah sebagai wahana pendidikan ini mengandung makna bahwa sekolah bukan hanya tempat untuk menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga sebagai lingkungan belajar yang kondusif untuk perkembangan akademis dan sosial siswa.

Dalam konteks penelitian ini, konsep lingkungan sekolah dijadikan sebagai dasar untuk memahami hubungan antara lingkungan sekolah dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan menggali konsep ini, diharapkan dapat ditemukan kaitan yang relevan antara partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sekolah dan kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan.

  1. Pengertian Profesi dan Ciri-ciri Profesi

Selain itu, dalam penelitian ini juga akan membahas mengenai pengertian profesi dan ciri-ciri dari profesi sebagai bagian dari landasan teori. Profesi diartikan sebagai pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman bertahun-tahun (De George dalam Suherman dan Saondi, 2012:94). Profesi juga memiliki kaidah etika dan moral yang tinggi serta mengabdi kepada kepentingan masyarakat (Suherman dan Saondi, 2021:94).

Ciri-ciri dari profesi meliputi keahlian khusus, standar moral yang tinggi, pengabdian kepada masyarakat, dan memerlukan izin khusus (Suherman dan Saondi, 2021:94). Dengan menggali pengertian dan ciri-ciri profesi, diharapkan penelitian ini dapat mengeksplorasi bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sekolah dapat terhubung dengan konsep profesi dan memberikan kontribusi yang bermakna dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Dalam penelitian ini, landasan teori mencakup tiga aspek utama yang relevan dengan konteks penelitian. Dengan memahami konsep partisipasi masyarakat, lingkungan sekolah sebagai wahana pendidikan, dan pengertian serta ciri-ciri profesi, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan yang mendalam mengenai peran partisipasi masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan lingkungan sekolah sebagai wahana pendidikan.

8. Contoh Landasan Teori Skripsi

BAB II LANDASAN TEORI

A. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Berkelanjutan

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan menjadi fokus penting dalam skripsi ini. Partisipasi berasal dari Bahasa Inggris “participation” yang artinya adalah mengambil bagian atau keikutsertaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, partisipasi merujuk pada hal turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, dan peran serta.

Pendapat dari Pasaribu (Wahyuddin, 2018:13) menyatakan bahwa partisipasi masyarakat mencakup keikutsertaan, perhatian, dan sumbangan yang diberikan oleh kelompok yang berpartisipasi, yaitu masyarakat. Partisipasi ini melibatkan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di lingkungannya, pemilihan dan pengambilan keputusan mengenai alternatif solusi untuk menangani masalah, serta keterlibatan dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Chabib Soleh juga mengemukakan pandangan yang sejalan (Asritama, 2019:23). Menurutnya, partisipasi masyarakat adalah manifestasi dari kesadaran, kepedulian, dan tanggung jawab terhadap upaya memperbaiki kualitas hidup bersama. Cakupan partisipasi ini sangat luas, meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga pemanfaatan hasil pembangunan.

Dalam skripsi ini, peneliti akan mengkaji secara mendalam tentang bagaimana partisipasi masyarakat dapat berperan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan pembangunan, diharapkan dapat tercipta pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi seluruh anggota masyarakat.

B. Konsep Lingkungan Sekolah sebagai Wahana Pendidikan

Selanjutnya, dalam landasan teori skripsi ini, peneliti akan membahas tentang konsep lingkungan sekolah sebagai wahana pendidikan. Lingkungan sekolah terdiri dari dua kata, yaitu “lingkungan” dan “sekolah.” Menurut kamus besar bahasa Indonesia, lingkungan diartikan sebagai “daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk didalamnya.”

Pengertian lingkungan sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan yang berlangsung di sekolah. Di dalam lingkungan sekolah, terdapat berbagai kegiatan pendidikan, pembelajaran, dan latihan yang berfungsi sebagai wahana dalam melaksanakan proses pendidikan bagi siswa (tu’u, 2004:18).

Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan sarana yang sengaja dirancang untuk melaksanakan proses pendidikan. Dalam perkembangan zaman, peran sekolah semakin penting karena keluarga saja tidak mungkin dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Zakiyah Darajat (2008:63), lingkungan adalah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang. Lingkungan mencakup seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia, serta alam yang bergerak atau tidak bergerak. Hal-hal atau kejadian yang memiliki hubungan dengan seseorang juga termasuk dalam lingkungan.

Dalam skripsi ini, peneliti akan mempelajari bagaimana lingkungan sekolah dapat berperan sebagai wahana pendidikan yang kondusif dan berpengaruh pada proses pembangunan berkelanjutan. Lingkungan sekolah yang dirancang dengan baik dapat menciptakan suasana yang positif bagi siswa dalam proses pembelajaran dan juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan peningkatan lingkungan sekolah.

C. Pengertian Profesi dan Ciri-ciri Profesi

Terakhir, dalam landasan teori skripsi ini, peneliti akan mengulas mengenai pengertian profesi dan ciri-ciri yang melekat pada profesi. Profesi diartikan sebagai pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman bertahun-tahun.

Menurut De George dalam Suherman dan Saonadi (2012:94), profesi merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh seseorang untuk dapat menghasilkan nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian yang dimiliki. Sedangkan menurut Vollmer dan Mills dalam Danim dan Khairil (2010:8), profesi adalah sebuah jabatan yang memerlukan kemampuan intelektual khusus dan diperoleh melalui berbagai kegiatan belajar dan pelatihan, dengan tujuan untuk menguasai keterampilan dalam melayani dan memberikan saran kepada orang lain serta memperoleh upah atau gaji sesuai dengan jabatan atau keahlian yang dimiliki.

Pengertian profesi tersebut juga diperkuat oleh pendapat Saud (2009:4) yang menyatakan bahwa profesi adalah pekerjaan tertentu yang memiliki syarat khusus dan istimewa, sehingga dapat meyakinkan serta memeroleh kepercayaan dari pihak yang membutuhkan.

Ciri-ciri yang melekat pada profesi mencakup pengetahuan khusus, keahlian, dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan, pengalaman, dan pelatihan. Profesi juga dituntut memiliki standar moral yang tinggi, mengabdi kepada kepentingan masyarakat, dan memerlukan izin khusus.

Dalam skripsi ini, peneliti akan mengkaji bagaimana konsep profesi dan ciri-ciri profesi dapat berpengaruh pada partisipasi masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan lingkungan sekolah. Dengan memahami konsep profesi, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam pengelolaan lingkungan sekolah sebagai wahana pendidikan, sehingga tercipta pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi seluruh anggota masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *