Cara Mengarsip Surat Manual

Cara Mengarsip Surat Manual [Panduan Manajemen Naskah yang Rapi]

Posted on

Dalam mengarsipkan surat secara manual, terdapat beberapa langkah penting yang harus diikuti untuk memastikan manajemen naskah yang rapi dan efisien. Berikut adalah panduan langkah demi langkah dalam meng arsip surat secara manual:

Persiapan dan Pengelompokan Surat

Sebelum mengarsip surat, pastikan Anda memiliki tempat penyimpanan yang sesuai, seperti lemari arsip atau rak khusus. Selanjutnya, kelompokkan surat berdasarkan jenisnya, seperti surat masuk dan surat keluar, untuk memudahkan proses pengarsipan.

Contoh Surat Izin Tidak Masuk Kuliah

Dalam proses pengarsipan surat, persiapan dan pengelompokan surat adalah tahapan penting untuk memastikan arsip surat tersusun dengan rapi dan mudah diakses. Berikut adalah panduan untuk melakukan persiapan dan pengelompokan surat pada proses pengarsipan:

Persiapan Surat

Pastikan surat-surat yang akan diarsipkan telah diberi nomor urut penerbitan dan tanggal terbit yang jelas.
Siapkan fotocopy surat untuk arsip, sehingga surat asli tetap bisa digunakan jika diperlukan.
Identifikasi sistem pengarsipan yang akan digunakan, apakah berdasarkan abjad, perihal, nomor, gografis/wilayah, atau tanggal.

Cara Mengarsip Surat Manual


Pengelompokan Surat

Menyortir surat berdasarkan sistem pengarsipan yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, jika menggunakan sistem abjad, surat akan dielompokkan berdasarkan nama pengirim atau perusahaan.
Jika sistem pengarsipan berdasarkan perihal, fokus pada isi pokok surat untuk mengelompokkannya.
Lakukan pengindeksan surat untuk memudahkan proses penyortiran dan pengelompokan.
Penyimpanan Arsip Surat

Letakkan setiap kelompok surat ke dalam lemari arsip atau rak dengan label yang jelas untuk identifikasi mudah.
Pastikan tempat penyimpanan arsip dalam kondisi yang aman, bersih, dan tertata rapi.
Pemeliharaan Arsip

Lakukan pemeliharaan rutin terhadap arsip surat, termasuk kelompok surat yang telah disortir. Pastikan kebersihan dan keamanan lemari arsip atau rak untuk menjaga kondisi arsip tetap baik.
Perbarui Pengelompokan Secara Berkala

Lakukan perbarui pengelompokan surat secara berkala, terutama ketika ada penambahan surat baru atau perubahan dalam sistem pengarsipan.
Jika terdapat surat yang tidak relevan lagi, pertimbangkan untuk mengarsipkannya secara permanen atau menghapusnya jika diizinkan.

Penyortiran Surat

Penyortiran surat merupakan tahapan penting dalam proses pengarsipan yang bertujuan untuk memilah dan mengelompokkan arsip surat menjadi satu kelompok sesuai dengan kode atau sistem pengarsipan yang telah ditentukan sebelumnya. Langkah ini berhubungan erat dengan proses pengindeksan surat yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan melakukan penyortiran yang baik, pengelolaan arsip surat akan menjadi lebih efisien dan memudahkan akses ketika diperlukan.

Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan penyortiran surat pada proses pengarsipan:

Identifikasi Sistem Pengarsipan

Pastikan sistem pengarsipan yang akan digunakan telah ditentukan sebelumnya, apakah berdasarkan abjad, perihal, nomor, gografis/wilayah, atau tanggal. Setiap kantor dapat memilih sistem yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik surat yang diterima.
Menyusun Kode atau Indeks Surat

Jika menggunakan sistem abjad, susunlah daftar alfabet A-Z yang akan digunakan untuk mengelompokkan surat berdasarkan nama pengirim atau perusahaan.
Jika sistem pengarsipan berdasarkan perihal, buatlah daftar perihal atau pokok isi surat yang sering muncul dan akan dijadikan kategori untuk pengelompokan surat.
Memilah Surat

Ambil satu persatu surat yang akan diarsipkan dan lihatlah kode atau informasi yang digunakan sebagai dasar penyortiran.
Tempatkan surat ke dalam kelompok sesuai dengan kode atau kategori yang telah ditentukan.
Penyimpanan Arsip Surat

Setelah surat disortir, letakkan setiap kelompok surat ke dalam lemari arsip atau rak dengan label yang jelas untuk identifikasi mudah.
Pastikan tempat penyimpanan arsip dalam kondisi yang aman, bersih, dan tertata rapi.
Pemeliharaan Arsip

Lakukan pemeliharaan rutin terhadap arsip surat, termasuk kelompok surat yang telah disortir. Pastikan kebersihan dan keamanan lemari arsip atau rak untuk menjaga kondisi arsip tetap baik.
Perbarui Pengelompokan Secara Berkala

Lakukan perbarui pengelompokan surat secara berkala, terutama ketika ada penambahan surat baru atau perubahan dalam sistem pengarsipan.
Jika terdapat surat yang tidak relevan lagi, pertimbangkan untuk mengarsipkannya secara permanen atau menghapusnya jika diizinkan.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, penyortiran surat pada proses pengarsipan dapat dilakukan dengan lebih teratur dan sistematis. Semoga panduan ini membantu Anda dalam mengelola arsip surat dengan baik dan efektif.

Lakukan penyortiran surat dengan cermat berdasarkan sistem pengarsipan yang telah ditentukan. Ada beberapa sistem pengarsipan yang umum digunakan, seperti:

Sistem Abjad:

Surat disortir berdasarkan nama pengirim, perusahaan, atau organisasi yang mengirimkan surat tersebut.
Sistem Perihal:

Surat dikelompokkan berdasarkan perihal atau pokok isi dari surat tersebut.

Sistem Nomor:

Surat diurutkan berdasarkan nomor urut penerbitan surat.

Sistem Tanggal:

Surat disusun berdasarkan tanggal penerbitan atau tanggal penerimaan surat.

Dalam proses pengarsipan, penyortiran surat merupakan langkah penting untuk mengelompokkan arsip surat menjadi kelompok-kelompok yang sesuai dengan kode atau kategori yang ada pada arsip. Berikut adalah panduan cara melakukan penyortiran surat pada proses pengarsipan dengan baik dan benar:

Identifikasi Sistem Pengarsipan yang Digunakan Sebelum melakukan penyortiran, pastikan Anda telah menetapkan sistem pengarsipan yang akan digunakan. Beberapa sistem pengarsipan umum yang digunakan antara lain:

Sistem Abjad: Penyortiran surat berdasarkan nama orang, nama perusahaan, atau nama organisasi pengirim surat secara alfabetis.
Sistem Perihal: Penyortiran surat berdasarkan perihal atau isi pokok dari surat tersebut.
Sistem Nomor: Penyortiran surat berdasarkan nomor urut penerbitan surat.
Sistem Gografis/Wilayah: Penyortiran surat berdasarkan wilayah atau lokasi asal atau tujuan surat.
Sistem Tanggal: Penyortiran surat berdasarkan tanggal penerbitan atau tanggal penerimaan surat.
Menyusun Kelompok Surat Setelah sistem pengarsipan teridentifikasi, kelompokkan surat-surat yang telah diurutkan berdasarkan sistem tersebut. Pastikan setiap surat masuk ke dalam kelompok yang sesuai dengan kode atau kategori yang ada pada surat.
Penyimpanan Arsip Surat Setelah penyortiran dilakukan, letakkan setiap kelompok surat ke dalam lemari arsip atau rak dengan posisi penyimpanan yang telah ditentukan sebelumnya. Pastikan tempat penyimpanan arsip tertata dengan rapi dan mudah diakses.
Label dan Penandaan Berikan label atau penanda pada setiap kelompok surat untuk memudahkan identifikasi. Pastikan label yang digunakan jelas dan mudah dipahami oleh pengguna arsip.
Pemeliharaan Arsip Lakukan pemeliharaan rutin terhadap arsip surat, termasuk kelompok surat yang telah disortir. Pastikan kebersihan dan keamanan lemari arsip atau rak agar dokumen tetap terjaga dengan baik.
Perbarui Penyortiran Secara Berkala Lakukan perbarui penyortiran surat secara berkala, terutama ketika ada penambahan surat baru atau ada perubahan dalam sistem pengarsipan. Hal ini penting untuk menjaga keteraturan dan kemudahan dalam mengelola arsip.

Penandaan dan Labeling

Setelah menyortir surat, berikan tanda atau label pada setiap kelompok surat sesuai dengan sistem pengarsipan yang digunakan. Pastikan penandaan jelas dan mudah dipahami untuk memudahkan pengambilan dan penyimpanan arsip.

Penyimpanan Surat

Letakkan surat-surat yang telah dikelompokkan dan diberi label ke dalam lemari arsip atau rak sesuai dengan kategori atau sistem pengarsipan yang telah ditentukan. Pastikan surat-surat tersusun rapi dan teratur.

Catatan Inventaris Arsip

Buat catatan inventaris arsip yang mencatat detail setiap surat yang disimpan, termasuk nomor urut, tanggal surat, perihal, dan informasi penting lainnya. Catatan ini akan sangat membantu dalam melakukan pencarian dan pengambilan surat di masa mendatang.

Identifikasi Informasi Penting

Ketika akan mencatat inventaris arsip, pastikan Anda mencatat informasi-informasi penting dari setiap surat yang disimpan. Informasi tersebut meliputi:

  • Nomor urut surat: Nomor urut penerbitan surat yang akan mempermudah pengurutan dan pencarian surat di kemudian hari.
  • Tanggal surat: Tanggal penerbitan atau tanggal penerimaan surat untuk mengetahui kejelasan waktu surat tersebut.
  • Perihal surat: Deskripsi singkat tentang isi surat untuk memudahkan pengenalan isi dokumen.
  • Nama pengirim: Nama orang, perusahaan, atau organisasi yang mengirimkan surat tersebut.
  • Nama penerima: Nama orang, perusahaan, atau departemen yang menjadi penerima surat.

Gunakan Format Tertentu Pastikan Anda menggunakan format konsisten dalam mencatat catatan inventaris arsip. Gunakan kolom-kolom yang jelas untuk setiap informasi yang perlu dicatat. Format yang baik akan membantu menyusun catatan inventaris dengan lebih teratur dan mudah dibaca.
Nomor Inventaris Berikan nomor inventaris unik untuk setiap surat yang akan dicatat. Nomor inventaris ini digunakan untuk membedakan satu surat dengan surat lainnya dan memastikan tidak ada duplikasi dalam catatan inventaris.
Gunakan Software atau Aplikasi Pendukung Untuk kemudahan dan keefisienan, Anda dapat mempertimbangkan menggunakan software atau aplikasi khusus untuk mengelola catatan inventaris arsip. Beberapa aplikasi dapat membantu mengatur, mencari, dan melacak surat secara lebih efisien.
Rutin Pemutakhiran Selalu perbarui catatan inventaris arsip secara berkala. Jika ada surat yang ditambahkan atau diarsip ulang, pastikan catatan inventaris juga diperbarui untuk mencerminkan perubahan tersebut.
Simpan dengan Aman Pastikan catatan inventaris arsip disimpan dengan aman dan mudah diakses oleh staf yang berwenang. Keamanan catatan sangat penting agar tidak terjadi kehilangan atau manipulasi data.

Pemeliharaan Arsip

Selalu periksa dan lakukan pemeliharaan rutin terhadap arsip surat Anda. Pastikan lemari arsip atau rak tetap bersih dan bebas dari kelembaban yang dapat merusak dokumen.

Pencatatan Pengambilan Surat

Jika suatu surat telah diambil, catat tanggal dan detailnya dalam buku pencatatan keluar masuk arsip. Hal ini akan membantu dalam melacak surat yang telah digunakan atau diarsip ulang.
Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat mengarsip surat secara manual dengan baik dan rapi. Manajemen naskah yang teratur akan mempermudah akses dan penggunaan dokumen di masa mendatang. Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda dalam meningkatkan efisiensi dalam mengelola surat-surat penting di kantor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *