Apakah WA Bisa Dijadikan Alat Bukti?
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah WA (WhatsApp) bisa dijadikan alat bukti dalam persidangan? Pertanyaan ini menjadi penting karena WhatsApp telah menjadi salah satu media komunikasi yang paling populer saat ini. WhatsApp memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima pesan, foto, video, audio, dan dokumen elektronik lainnya.
Untuk menjawab pertanyaan ini, jawabannya adalah ya, WhatsApp dapat dijadikan alat bukti dalam persidangan. Undang-undang yang berlaku di Indonesia mengakui bahwa dokumen elektronik dapat dijadikan alat bukti dalam persidangan. Dengan demikian, email, file rekaman atas chatting, dan berbagai dokumen elektronik lainnya dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah.
Meskipun WhatsApp dapat dijadikan alat bukti, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, WhatsApp memiliki kebijakan privasi yang ketat, yang berarti bahwa hanya orang yang memiliki akses ke akun WhatsApp yang dapat mengakses pesan. Ini berarti bahwa pesan WhatsApp hanya dapat dijadikan alat bukti jika pihak yang bersangkutan memberikan izin untuk mengaksesnya.
Kedua, WhatsApp tidak menyimpan salinan pesan yang dikirim atau diterima. Ini berarti bahwa jika pesan telah dihapus, maka tidak ada cara untuk membuktikan bahwa pesan tersebut pernah dikirim atau diterima. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua pesan yang dianggap penting untuk dijadikan alat bukti disimpan dengan aman.
Ketiga, WhatsApp tidak menyediakan cara untuk memverifikasi bahwa pesan yang dikirim atau diterima adalah asli. Ini berarti bahwa WhatsApp tidak dapat diandalkan sebagai alat bukti yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua pesan yang dianggap penting untuk dijadikan alat bukti disertai dengan bukti lain yang dapat membuktikan bahwa pesan tersebut asli.
Dalam kesimpulan, WhatsApp dapat dijadikan alat bukti dalam persidangan. Namun, penting untuk memastikan bahwa semua pesan yang dianggap penting untuk dijadikan alat bukti disimpan dengan aman dan disertai dengan bukti lain yang dapat membuktikan bahwa pesan tersebut asli. Dengan demikian, email, file rekaman atas chatting, dan berbagai dokumen elektronik lainnya dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah.
