Apakah Screenshot Bisa Dipidana?
Screenshot adalah salah satu cara yang paling mudah untuk menangkap informasi yang ditampilkan di layar komputer. Banyak orang menggunakan screenshot untuk berbagai alasan, mulai dari menyimpan informasi penting hingga mengirimkan gambar kepada teman. Namun, tahukah Anda bahwa screenshot dapat dipidana?
Ketika Anda mengambil screenshot, Anda menangkap segala sesuatu yang ditampilkan di layar komputer. Ini termasuk data pribadi yang dapat berupa informasi rahasia, foto, atau bahkan rincian kontak. Jika screenshot itu mengandung data pribadi seseorang, maka si penyebar berpotensi melanggar pasal 26 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU No. 19/2016 tentang Perubahan atas UU No. 11/2008 tentang ITE).
Pasal 26 ayat 1 UU ITE menyatakan bahwa setiap orang yang secara sengaja menyebarkan informasi pribadi orang lain tanpa izin dapat dipidana dengan hukuman penjara paling lama 4 tahun dan denda paling banyak Rp1 miliar. Jadi, jika Anda menyebarkan screenshot yang berisi informasi pribadi tanpa izin, Anda berpotensi melanggar hukum.
Selain itu, jika Anda menggunakan screenshot untuk menyebarkan informasi palsu atau fitnah, Anda juga berpotensi melanggar hukum. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik menyatakan bahwa setiap orang yang secara sengaja menyebarkan informasi palsu atau fitnah dapat dipidana dengan hukuman penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp1 miliar.
Jadi, jika Anda ingin menggunakan screenshot, pastikan Anda tidak menyebarkan informasi pribadi atau informasi palsu atau fitnah. Jika Anda melakukannya, Anda berpotensi melanggar hukum dan dapat dipidana.
Kesimpulannya, screenshot dapat dipidana jika Anda menyebarkan informasi pribadi tanpa izin atau informasi palsu atau fitnah. Oleh karena itu, sebelum menggunakan screenshot, pastikan Anda memahami hukum yang berlaku dan menghindari melakukan tindakan yang dapat menyebabkan Anda dipidana.
