Apakah Kontrak Cukup Kuat Tanpa Tanda Tangan dan Meterai?
Kontrak merupakan suatu perjanjian yang mengikat kedua belah pihak yang terlibat. Kontrak yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan harus memenuhi beberapa syarat yang ditentukan oleh hukum. Salah satu syarat yang paling penting adalah tanda tangan dan meterai.
Tanda tangan dan meterai memiliki peran penting dalam kontrak. Tanda tangan adalah simbol yang menandakan bahwa pihak yang terlibat telah menyetujui kontrak. Meterai adalah sebuah jenis pajak yang harus dibayarkan untuk mengikat kontrak.
Seperti yang sudah tertulis di atas, ketika sebuah surat perjanjian tidak memiliki meterai, maka sifatnya menjadi tidak sah dan tidak bisa menjadi alat bukti di pengadilan. Surat perjanjian tersebut tetap sah, tetapi pemiliknya harus melunasi bea meterai yang terutang.
Namun, meskipun tanda tangan dan meterai penting, kontrak masih dapat dikatakan sah tanpa keduanya. Kontrak dapat dianggap sah jika ada bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa kedua belah pihak telah menyetujui kontrak. Bukti ini dapat berupa surat, email, pesan teks, atau bahkan percakapan telepon.
Meskipun demikian, kontrak yang tidak memiliki tanda tangan dan meterai akan lebih sulit untuk dibuktikan. Jika ada masalah antara kedua belah pihak, maka pihak yang mengklaim bahwa kontrak telah disetujui harus membuktikan bahwa kontrak tersebut benar-benar telah disetujui. Ini dapat menjadi proses yang panjang dan memakan waktu.
Oleh karena itu, disarankan untuk selalu menggunakan tanda tangan dan meterai ketika membuat kontrak. Ini akan membantu memastikan bahwa kontrak tersebut sah dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, jika ada masalah antara kedua belah pihak, maka tanda tangan dan meterai akan membantu memudahkan proses penyelesaian masalah.
Kesimpulannya, meskipun kontrak dapat sah tanpa tanda tangan dan meterai, namun disarankan untuk selalu menggunakan keduanya untuk memastikan bahwa kontrak tersebut sah dan dapat dipertanggungjawabkan. 14 Februari 2018.
