Apakah hasil analisis tingkat kesukaran soal mempunyai hubungan dengan analisis daya pembeda?
Ketika menganalisis soal tes, penting untuk memahami hubungan antara tingkat kesukaran dan daya pembeda. Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara peserta tes yang memiliki kemampuan yang berbeda. Tingkat kesukaran soal adalah tingkat kesulitan yang dihadapi oleh peserta tes ketika menjawab soal.
Hubungan antara tingkat kesukaran dan daya pembeda sangat penting. Jika soal terlalu mudah, maka tidak akan ada perbedaan dalam hasil antara peserta tes yang memiliki kemampuan yang berbeda. Namun, jika soal terlalu sulit, maka peserta tes yang memiliki kemampuan yang lebih rendah akan mengalami kesulitan untuk menjawab soal.
Tingkat kesukaran berpengaruh langsung pada daya pembeda soal. Jika tingkat kesukaran soal terlalu rendah, maka soal tidak akan memiliki daya pembeda yang tinggi. Jika tingkat kesukaran soal terlalu tinggi, maka soal tidak akan memiliki daya pembeda yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk menemukan tingkat kesukaran yang tepat untuk soal.
Untuk mengukur tingkat kesukaran soal, para ahli menggunakan konsep probabilitas. Probabilitas adalah peluang suatu kejadian terjadi. Dalam konteks ini, probabilitas adalah peluang peserta tes untuk menjawab soal dengan benar. Jika setiap orang memilih benar jawaban (P = 1), atau jika setiap orang memiliki benar jawaban (P = 0) maka soal tidak dapat digunakan untuk membedakan kemampuan peserta tes.
Kesimpulannya, hasil analisis tingkat kesukaran soal memiliki hubungan yang erat dengan analisis daya pembeda. Untuk memastikan soal memiliki daya pembeda yang tinggi, penting untuk menemukan tingkat kesukaran yang tepat. Dengan cara ini, para ahli dapat mengukur kemampuan peserta tes dengan lebih akurat. 13 Okt 2013.
