Apa yang Terjadi Jika Nilai di Bawah KKM?
KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal adalah nilai minimum yang harus dicapai oleh siswa untuk menyelesaikan suatu mata pelajaran. KKM berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran dan setiap tingkat sekolah. Siswa yang belum mencapai nilai KKM dianggap belum tuntas dan perlu diberikan layanan remedial atau pengayaan materi.
Misalnya, KKM pelajaran matematika adalah 64, namun anak Anda mendapat nilai hanya 60, maka ia perlu melakukan remedial. Namun, apa yang terjadi jika siswa tidak mencapai nilai KKM?
Pertama, siswa akan mendapat nilai yang lebih rendah daripada nilai KKM. Nilai ini akan dicatat dalam rapor dan dapat mempengaruhi nilai rata-rata siswa. Ini bisa berdampak buruk bagi karir siswa di masa depan.
Kedua, siswa akan diwajibkan untuk mengikuti remedial atau pengayaan materi. Tujuan dari remedial ini adalah untuk membantu siswa memahami materi dengan lebih baik dan mencapai nilai KKM.
Ketiga, siswa akan diberikan tes ulang untuk mengukur kemampuan mereka. Jika siswa berhasil mencapai nilai KKM, maka mereka akan dinyatakan lulus. Namun, jika siswa tidak dapat mencapai nilai KKM, maka mereka akan diwajibkan untuk mengulang mata pelajaran tersebut.
Keempat, siswa yang tidak dapat mencapai nilai KKM juga akan diberikan layanan bimbingan dan konseling. Tujuan dari layanan ini adalah untuk membantu siswa mengatasi masalah yang mungkin mempengaruhi hasil belajarnya.
Jadi, apa yang terjadi jika siswa tidak mencapai nilai KKM? Pertama, siswa akan mendapat nilai yang lebih rendah daripada nilai KKM. Kedua, siswa akan diwajibkan untuk mengikuti remedial atau pengayaan materi. Ketiga, siswa akan diberikan tes ulang untuk mengukur kemampuan mereka. Keempat, siswa yang tidak dapat mencapai nilai KKM juga akan diberikan layanan bimbingan dan konseling. Dengan demikian, orang tua harus memberikan dukungan kepada anak-anak mereka agar dapat mencapai nilai KKM.