Dana BOS atau Bantuan Operasional Sekolah adalah bantuan dana yang diberikan oleh pemerintah kepada sekolah-sekolah di Indonesia. Dana ini diberikan untuk membantu pengelolaan sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, meskipun dana BOS diberikan untuk tujuan yang baik, ada beberapa larangan penggunaan dana BOS yang harus diikuti oleh sekolah.
Pertama, dana BOS tidak boleh disimpan dengan maksud dibungakan. Hal ini berarti bahwa dana BOS harus digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Selain itu, dana BOS juga tidak boleh dipinjamkan kepada pihak lain. Dana BOS hanya boleh digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Kedua, dana BOS juga tidak boleh digunakan untuk membeli software atau perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOS atau software sejenis. Hal ini karena dana BOS hanya boleh digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Ketiga, dana BOS juga tidak boleh digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah, seperti studi banding, tur studi (karya wisata), dan sejenisnya. Hal ini karena dana BOS hanya boleh digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Keempat, dana BOS juga tidak boleh digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan sekolah. Hal ini karena dana BOS hanya boleh digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Kelima, dana BOS juga tidak boleh digunakan untuk membayar honorarium atau biaya lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini karena dana BOS hanya boleh digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Demikianlah beberapa larangan penggunaan dana BOS yang harus diikuti oleh sekolah. Dengan mematuhi larangan-larangan ini, sekolah dapat memastikan bahwa dana BOS yang diterimanya digunakan untuk tujuan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Dengan demikian, dana BOS dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
