Bea materai adalah biaya administrasi yang harus dibayarkan oleh pihak yang melakukan transaksi untuk menandatangani dokumen tertentu. Bea materai ini berlaku di seluruh Indonesia dan berlaku untuk semua jenis transaksi. Terhitung 1 Januari 2020, bea materai hanya dibuat satu jenis yaitu materai 10 ribu, dengan peruntukan nilai transaksi diatas Rp5 juta. Kebijakan ini tertuang dalam Undang Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Materai.
Materai 10 ribu merupakan jenis materai yang paling banyak digunakan di Indonesia. Ini karena harganya yang terjangkau dan juga karena materai ini dapat digunakan untuk transaksi dengan nilai diatas Rp5 juta. Dengan menggunakan materai 10 ribu, pihak yang melakukan transaksi dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar bea materai.
Untuk nominal berapa materai 10 ribu harus dibayarkan? Hal ini tergantung pada jenis transaksi yang dilakukan. Untuk transaksi dengan nilai diatas Rp5 juta, materai 10 ribu harus dibayarkan sebesar Rp10.000. Namun, untuk transaksi dengan nilai di bawah Rp5 juta, materai 10 ribu harus dibayarkan sebesar Rp5.000.
Ketika membayar bea materai, pihak yang melakukan transaksi harus memastikan bahwa jumlah uang yang dibayarkan sudah sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Jika jumlah uang yang dibayarkan kurang dari jumlah yang ditentukan, maka transaksi tersebut tidak akan dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa jumlah uang yang dibayarkan sudah sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
Bea materai 10 ribu adalah jenis materai yang paling banyak digunakan di Indonesia. Untuk nominal berapa materai 10 ribu harus dibayarkan tergantung pada jenis transaksi yang dilakukan. Untuk transaksi dengan nilai diatas Rp5 juta, materai 10 ribu harus dibayarkan sebesar Rp10.000. Namun, untuk transaksi dengan nilai di bawah Rp5 juta, materai 10 ribu harus dibayarkan sebesar Rp5.000. Dengan membayar bea materai dengan jumlah yang tepat, pihak yang melakukan transaksi dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan.